Tirai Kepahitan Asmara

Di balik tirai senyummu yang samar,

Kurasakan denting hati yang gentar.

Kau lukis batas, dinding menjulang,

Seolah duniaku tak layak kau pandang.

 

Katamu, kita bak surya dan rembulan,

Takkan menyatu dalam satu ikatan.

Aku debu di telapak kakimu yang mulia,

Terlalu hina untuk sentuh singgasana.

 

Begitu agung dirimu, tak bercela,

Bagai patung pualam tak berjiwa.

Aku hanya serpihan, puing aksara,

Tak pantas bersanding dengan dewi sempurna.

 

Biarlah kupeluk bayangmu dari jauh,

Dalam sunyi, cintaku kan berlabuh.

Moga kau bahagia di menara gadingmu,

Sedang aku? Hanya remah yang menunggu. 

Label:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ad Unit (Iklan) BIG

Responsive Advertisement