Lima Hal yang Wajib Dihindari Dalam Hidup

Tau nggak, hal apa yang paling nggak penting dalam hidup? πŸ€”

Tau, nggak?

Beneran tau apa pura-pura tau?

Beda, nih, orang yang emang beneran tau sama orang yang pura-pura tau.

 

Ingat, ya, ada 5 hal yang nggak penting dan bahkan kelima hal tersebut paling nggak usah dihiraukan dalam hidup kita.

1. Pedengki 😠

Orang kalau sudah terjangkit penyakit dengki, dokter mana pun nggak bisa nanganin.

Dengki penyakit yang nggak ada penanganan khusus medis, tapi dampaknya begitu merepotkan kalau kita bawa ke medis, sampai-sampai yang nanganin pun nyerah.

Loh, iya, orang kalau sudah kena dengki, apa pun bakal bisa terjadi.

Positif/negatifnya berbeda dari yang lain.

Kok bisa?

Loh, pikir aja! Pedengki itu paling senang kalau kita susah dan sebaliknya.

2. Pemalas 😴

Malas itu memang bawaan dari lahir yang mana setiap orang pasti punya. Tapi sayangnya, nggak semua orang tau cara ngilangin malas itu. Atau, dia tau, tapi nggak mau buat ngebuangnya. Dia terus-menerus nyaman dengan kemalasan itu.

Gampang nyepelein waktu, gampang nganggap remeh masalah yang berat, gampang ngebiarin pekerjaan yang seharusnya tanggung jawab dia, gampang ngelupain tugas, gampang ngindarin masalah tapi bikinnya mah demen. 🀦‍♀️

3. Pengeluh 😩

Orang kalau sudah malas, nggak lengkap banget kalau nggak ada sikap ngeluh di dirinya.

Kalau sudah ngerasa mentok, sana-sini nggak ada harapan, masalah banyak, pasti deh larinya ke ngeluh.

Ngeluhnya berbagai macam. Ada yang pakai story WhatsApp, ada yang curhat ke sahabat, ada yang ngerenungin diri sampai gila, ada yang ini, ada yang itu.

Pokoknya macam-macam deh setiap orang dalam mengekspresikan keluhannya.

4. Putus Asa 😞

Keputusasaan jadi final destination buat orang yang paling doyan nyepelein kesempatan yang ada?

Hmm, ternyata nggak. Putus asa itu bukanlah akhir dari kerugian demi kerugian yang telah terjadi sebelumnya.

Sebenarnya, masih ada waktu buat ngebenerin kehidupan yang sudah bobrok, membenahi kesalahan-kesalahan yang ditumpuk sehingga menjadi beban yang tersistematis, dan menghilangkan kebiasaan buruk yang mengakar. Sebenarnya masih bisa buat diperbaiki.

Tapi, terkadang, rasa ketidakpercayaan itu muncul.

Ketika sudah jatuh, banyak masalah, beban makin menggunung, kepercayaan untuk bisa bangkit sudah hampir nggak ada.

Akhirnya, bukannya sadar, malah lanjut ke poin yang kelima, yaitu stres. 🀯

 

Orang kalau sudah terlalu berat beban masalahnya. Utang di mana-mana, keluarga hancur, sanksi sosial menjadi hakim diri; sudah deh yang ada malah jadi calon pasien ODGJ selanjutnya. πŸ₯

Kenapa? Ya, jawabannya simpel, karena mentalnya lemah. Kepercayaannya kepada Yang Maha Mengatur hidup sudah hilang. Kalau kepercayaan kepada Yang Maha Mengatur hidup sudah nggak ada, ya sudah selesai sudah hidup.

Mau mati yang sebenarnya belum tiba ajal. Mau belaga nggak punya salah diketawain sama beban moral.

Yah, udahlah, akhirnya yang ada malah mengurung diri dari pergaulan dan terhina di balik seribu permasalahan yang terjal. πŸ˜” 

Label:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ad Unit (Iklan) BIG

Responsive Advertisement